Review Kamera Sony Alpha 7 IV, Mirrorless Terbaik?

Review Kamera Sony Alpha 7 IV, Mirrorless Terbaik?

Pecinta Sony pasti sudah tidak asing dengan kamera Sony Alpha 7 IV. Sony memperkenalkan seri A7 IV sebagai kamera hybrid generasi keempat dari seri A7 mirrorless full frame. 

Baca juga : Panasonic Lumix DMC-LX100 GCK, Kamera Saku Andalan

Kemampuan hybrid membuatnya memasuki pasar netral sehingga kalian bisa menggunakannya untuk fotografi maupun videografi. Kemampuan tersebut mengungguli seri pendahulunya yang hanya bisa memuat fotografi.

Lalu bagaimana ketajaman hasil potret A7 IV? Apakah banyak perubahan signifikan dari seri terdahulunya? Jika penasaran, simak ulasan tentang kamera Sony Alpha 7 IV berikut ini.

Review Kamera Sony Alpha 7 IV 

Sebelum masuk ke pembahasan kamera, sebaiknya melihat hal yang paling mencolok pandangan yaitu desainnya. Siapa saja yang menggenggam mirrorless ini akan merasa nyaman, ukuran dan tombolnya tidak terkesan berlebihan.

Mengingat jajaran seri A7 menjadi andalan kelas menengah pengguna Sony. Banyak penggemar Sony yang menanti-nanti apakah seri A7 IV mampu memberikan pengalaman terbaik dalam hal memotret maupun video? 

  1. Bodi

Dari segi tampilan, tampak lebih unggul dari pendahulunya karena tampilan layarnya LCD lipat samping atau LCD articulated. Hal tersebut mengisyaratkan kamera Sony Alpha 7 IV memiliki kemampuan videografi.

Tampilan kamera tidak berubah jauh, masih tetap menampilkan sisi “Sony”. Hanya saja secara fungsi, Sony memberikan banyak sekali upgrade yang signifikan. Bagian handlenya lebih mendalam sehingga nyaman untuk hand held.

Terdapat gantungan strap yang agak kaku tersemat pada bagian sisi-sisinya. Sehingga tidak akan mengganggu mobilitas ketika pengguna sedang tidak mengaitkan strap atau meminimalisir kemungkinan goresan pada bodi.

  1. Dial Manual

Beragam dial tersaji pada bagian atas kamera Sony Alpha 7 IV. Ada dua tingkatan terpisah pada pemotret dengan exposure. Pengaturan mode pengambilan gambar sisi bawah, sementara exposure pada bagian atas. 

Sehingga pengguna akan merasa pemakaiannya menjadi lebih efisien, daripada dialnya menjadi satu. Selain itu, dial exposurenya juga bisa menyesuaikan kostumisasi dari penggunanya. Salah satunya mampu mengatur mic input gain.

Beberapa dial manual ini sangat membantu kegiatan pengguna dalam mengatur ketajaman pemotretan. Pemula juga bisa mempelajari dialnya secara mudah, ada banyak tutorial yang bisa kalian dapatkan melalui YouTube.

  1. Sensor

Pada generasi keempatnya, kamera Sony Alpha 7 IV mengusung sensor BSI-CMOS resolusi 33 MP berbekal prosesor BionZ XR. Berbeda dengan para pendahulunya hanya berbekal resolusi 24 MP.

Resolusi yang tinggi mampu memotret objek pada 10 fps. Dengan adanya prosesor memadai, kinerja mirrorless ini akan jauh lebih cepat serta menghasilkan gambar kualitas tinggi yaitu 4K.

Kemudian, kamera Sony Alpha 7 IV menghasilkan gambar yang sangat tajam. Bila kalian menyukai foto continuous, kameranya sudah mendukung kemampuan berfoto up to 10 fps. 

Berbekal buffer memory cukup besar, seri ini mendukung aktivitas pengambilan gambar beresolusi tinggi. Buffering data juga bisa terminimalisir dengan sangat baik bila menggunakan memori cepat.

Bahkan Sony mengklaim sensor ini mampu memberikan hasil gambar berkualitas dengan noise rendah, presisi AF, dan stabilitas fokus lebih tinggi. Berbagai fitur sensoriknya memungkinkan A7 IV unggul pada kelasnya.

  1. Auto Focus

Auto fokus milik pendahulunya hanya dapat mendeteksi mata atau wajah manusia pada mode khusus. Namun bila manusia memalingkan wajah Eye AF akan berpindah pada subjek lain. 

Sehingga pengguna harus mengaktifkan “Lock-on” tanpa mendapatkan manfaat dari Eye AF. Sementara itu, munculnya seri terbaru yaitu kamera Sony Alpha 7 IV mampu memperbaiki kekurangan tersebut.

Ada fitur terbaru yang mengganti fitur “Lock-on”, tetapi mampu melacak subjek tertentu, misalnya pola, warna, kecerahan, mata, dan wajah. Peralihan kamera menjadi lebih mulus pada subjek foto.

Hal menariknya, selain melacak manusia sensornya mampu melacak hewan lebih akurat. Dengan begitu, subjek foto menjadi lebih variatif, hasilnya tetap tajam serta memberi pengalaman memotret seperti profesional.

  1. Rekaman Video

Memasuki pembahasan mengenai rekaman video, kamera Sony Alpha 7 IV memiliki banyak pilihan rekaman video. File format XAVC S mencapai HD hingga 4K, prosesnya akan terbantu oleh media engine milik Apple.

Sony membawa XAVC S kedalam generasi empat menjadi sebuah prestasi, apalagi konsep seri ini adalah hybrid. Fleksibilitas dalam pemilihan pengambilan Hybrid Log Gamma membuatnya dapat terkoneksi pada TV HDR.

Salah satu fitur assist terbaru andalan bagi videographer adalah fitur focus mapping. Fitur ini dapat memetakan background dengan warna lumayan kontras. Kemudian bisa memperlihatkan bagian yang fokus pada gambar bidikan kalian.

Fitur ini dapat berjalan dengan baik bila pengguna ada di luar ruangan, dengan layar field kecil tanpa monitor maka fokus objek dapat terbantu ketika melakukan focusing secara manual. 

Fitur Focus Breath Compensation juga mampu mengurangi efek breathing ketika sedang mengubah fokus. Hanya saja kekurangan fitur ini ada pada cropping gambar ketika memainkan fitur ini.

Benefit dari Sony A7 IV jauh lebih banyak ketika mengambil video karena memiliki resolusi 33MP. Hasilnya menjadi lebih tajam dan detail daripada pendahulunya. Sehingga sangat membantu pengguna dalam proses editing.

  1. Live Streaming

Terdapat koneksi standar audio maupun video yang memadai bila pengguna ingin melakukan live streaming. Ada beragam pilihan resolusi, mau memakai resolusi HD atau Full HD? Maka tersedia hingga angka 60 fps.

Kemudian, untuk pilihan 4K khusus mendukung 15 fps dengan memberikan tampilan stop motion pada rekaman video. Konektivitas cenderung fleksibel, bisa menggunakan perangkat Imaging Edge Webcam atau Mac.

Sayangnya, live streaming tidak tersedia audio pada resolusi setelah HD. Namun bukan menjadi hambatan besar, saat ini banyak aplikasi smartphone yang dapat menyambungkan audio ke kamera Sony Alpha 7 IV.

  1. Transfer Data 

Sudah menjadi informasi umum bahwa Sony selalu menyematkan fitur Bluetooth pada kameranya. Fungsi Bluetooth tersebut tentu saja sebagai penghubung ketika akan transfer data ke smartphone pengguna.

Akan tetapi, kamera Sony Alpha 7 IV menanamkan opsi koneksi konstan supaya lebih fleksibel. Tidak perlu menyambungkan koneksi beberapa kali, cukup menyambungkan satu kali, maka kedua device akan terhubung otomatis.

Hal ini sangat menguntungkan pengguna yang ingin bekerja lebih efisien. Transfer data selalu menjadi momok utama para pemilik mirrorless, namun kalian bisa langsung mendapatkan hasil potret dengan cepat. 

  1. Kapasitas Baterai

Sony memberikan kapasitas baterai NP-FZ100 dengan daya tahan baterai sebanyak 580 potret. Saat mengaktifkan EVF, akan menghasilkan 520 potret. Tidak ada perubahan dari kapasitas baterai antara pendahulunya dengan seri terbaru.

  1. Kemampuan Menangkap Gambar HEIF 10-bit

Tidak hanya melakukan penangkapan JPEG 8-bit, kamera Sony Alpha 7 IV mendapatkan kemampuan menangkap objek terkompresi hingga 10-bit. Dengan pilihan perbandingan sub-sampling chroma 4:2:0 dan 4:2:2. 

Hanya saja harus memakai pengambilan HEIF sebelum menggunakan HLG agar mendapatkan rentang dinamis ekstra, terutama untuk memaksimalkan mode hybrid. Kalian bisa melakukan kreasi mau mengubah kedua pengaturan agar cocok. 

  1.  Penutup Shutter Otomatis

Untuk melindungi lensa, Sony menyediakan penutup shutter mekanis saat kamera mati, jadi meminimalisir penumpukan debu pada bagian lensa sensor. Penutupnya cenderung ringan dan rapuh karena hanya berfungsi sebagai pencegah debu.

  1.  Penutup

Sejak delapan tahun setelah merilis seri A7, Sony sekarang membuat lompatan besar dengan memanfaatkan teknologi. Fokus otomatisnya membuat pengguna pemula tidak perlu meraba-raba lebih lama dalam mengoperasikannya.

Sangat terlihat perbedaan signifikan dari seri keluaran paling awal hingga seri terbarunya. Sony berhasil membuat kamera Sony Alpha 7 IV memperoleh peningkatan sangat andal bagi penggemarnya. 

Bila melihat secara keseluruhan, kamera dengan kemampuan merekam video mendukung fokus otomatis. Sehingga dalam proses pembuatan video akan lebih smooth dan canggih. Hal ini akan membantu proses pengeditan rekaman.

Kalian tetap bisa melengkapi aksesoris penunjang kegiatan. Misalnya, microphone, kalung strap, penyangga, dan lain sebagainya. Pastikan aksesoris yang kalian pasang tidak mengganggu mobilitas selama melakukan kegiatan fotografi.

LCD articulated-nya sangat membantu dalam proses pembuatan film karena dapat berputar hingga 360 derajat. Hasil bidikannya memperlihatkan tekstur lebih tajam, tampak natural, detail dan memukau, serta warna menarik.

Baca juga : Canon EOS M6 II Kit EF-M 15-45mm, Kamera Mirrorless Masa Kini

Bila kalian ingin mencoba pengalaman menarik dalam mengambil gambar memakai Sony, seri A7 IV bisa menjadi alternatif terbaik. Menariknya, kamera Sony Alpha 7 IV bisa menyalurkan bakat dalam bidang videografi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *