Seiring perkembangan teknologi, orang-orang dapat menemukan ratusan perangkat dengan jenis layar smartphone yang beragam. Berdasarkan survei Hootsuite pada Januari 2021, jumlah populasi global terus meningkat hingga 7,88 miliar jiwa. PBB juga memaparkan bahwa jumlah populasi tersebut umumnya meningkat 1 persen per tahun.
Baca Juga: 21 HP Samsung Fingerprint di Samping
Artinya di awal tahun 2020, bumi memiliki populasi global sebesar 80 juta jiwa. Sedangkan jumlah orang yang memilih menggunakan smartphone berjumlah 5,22 miliar orang. Dengan kata lain, angka tersebut sebanding dengan 66,6 persen populasi dunia. Tidak hanya itu, jumlah pengguna smartphone umumnya meningkat hingga 1,8 persen sejak Januari 2020.
Memahami Urgensi Layar
Jenis layar smartphone berperan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dalam menggunakan perangkat tertentu. Pasalnya layar memiliki fungsi vital, khususnya untuk menunjukkan berbagai informasi pada pengguna smartphone secara efektif. Tanpa memiliki layar, perangkat tidak dapat dikatakan sebagai smartphone. Namun, tahukah kamu kapan layar berada di perangkat ponsel untuk pertama kali?
Berdasarkan catatan, perangkat yang pertama kali menggunakan layar adalah Motorola DynaTAC yang rilis pada tahun 1984. Awalnya ponsel menggunakan jenis layar smartphone LED dot-matrix, yang mana berperan untuk menampilkan nomor-nomor yang akan digunakan. Di masa lalu, Motorola DynaTAC memiliki ukuran layar yang kecil, bahkan hanya dapat menampilkan 1 nomor panggilan.
Selanjutnya layar LCD monokrom dipublikasikan pada tahun 1992. Seperti namanya, layar hanya dapat menunjukkan warna hitam dan putih. Sedangkan salah satu ponsel paling populer yang menggunakan layar LCD monokrom di masanya adalah Nokia 1011. Layar kemudian terus bertransformasi hingga orang-orang mengenal teknologi layar sentuh pada tahun 1993.
IBM Simon merupakan ponsel pertama yang mengadopsi teknologi tersebut. Beberapa pihak lantas mengumumkan bahwa ponsel tersebut merupakan smartphone pertama di dunia. Sayangnya layar mempunyai ukuran kecil sehingga hanya dapat disentuh dengan satu jari. Lantas sejak tahun 2000-an berbagai produsen telah menggunakan teknologi layar perangkat berwarna.
Jenis-Jenis Layar Smartphone
Salah satu faktor yang kerap dipertimbangkan ketika membeli smartphone adalah layar. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab smartphone pada dasarnya tidak hanya berperan sebagai alat komunikasi, tetapi juga berperan sebagai perangkat multimedia. Dengan demikian, orang-orang membutuhkan layar terbaik untuk mendapat tampilan perangkat yang optimal.
Untungnya berbagai produsen smartphone telah merilis berbagai jenis layar smartphone di pasaran. Misalnya adalah TFT LCD, LCD, PLS TFT, IPS LCD, OLED, AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED. Pada dasarnya layar smartphone yang baik adalah perangkat yang berperan sesuai kebutuhan pengguna.
1. TFT LCD
Jenis layar smartphone yang pertama adalah TFT LCD atau Thin Film Transistor Liquid Crystal Display. Secara sederhana, TFT LCD merupakan layar LCD yang menggunakan teknologi transistor film tipis. Sejak awal perilisan, layar TFT kerap diadopsi di berbagai smartphone murah, terutama saat smartphone mulai menawarkan harga yang ramah di pasaran.
Dengan teknologi TFT LCD, layar smartphone akan menampilkan gambar dengan kontras dan resolusi yang baik. Akan tetapi, layar ini tetap memiliki beberapa kelemahan, seperti mempunyai sudut pandang layar yang sempit dan menawarkan tampilan yang kurang jelas apabila terkena sinar matahari secara langsung. Selain itu, TFT LCD umumnya mengkonsumsi daya baterai secara boros.
2. LCD
Mayoritas orang-orang umumnya tidak asing dengan layar LCD. Pasalnya LCD termasuk jenis layar smartphone yang kerap berada di berbagai perangkat. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab LCD menawarkan biaya produksi yang murah. Pada dasarnya LCD merupakan kependekan dari Liquid Crystal Display, yang mana berasal dari penyinaran belakang susunan kristal cair.
Meski menawarkan harga yang terjangkau, tetapi LCD tetap memiliki berbagai kelebihan. Misalnya layar mempunyai backlight atau cahaya belakang sehingga tetap terlihat walaupun layar terkena sinar matahari. Akan tetapi, LCD umumnya masih memiliki akurasi warna yang kurang optimal daripada jenis-jenis layar lainnya.
3. PLS TFT
Jenis layar smartphone berikutnya adalah PLS TFT. Secara umum, penamaan TFT di layar ini membuat orang-orang ragu untuk menggunakan smartphone dengan layar tersebut. Padahal PLS TFT dan TFT LCD merupakan jenis layar smartphone yang berbeda. Dalam hal ini, PLS TFT termasuk teknologi layar yang menyerupai layar IPS LCD.
Samsung merupakan salah satu perusahaan yang mengadopsi layar PLS TFT pada tahun 2011. Berdasarkan catatan, Samsung berhasil mengembangkan layar teknologi Super PLS. Secara umum, teknologi Super PLS juga memiliki kemiripan dengan teknologi panel IPS. Keduanya sama-sama menampilkan sudut pandang dan kualitas layar yang sama.
4. IPS LCD
Rasanya mayoritas smartphone dengan harga terjangkau dan menengah menggunakan teknologi layar IPS LCD. Bahkan, beberapa smartphone kelas atas juga menggunakan layar ini untuk meningkatkan penampilan perangkat. Perlu diketahui, IPS merupakan singkatan In Plane Switching, yang mana termasuk teknologi panel yang ada di layar LCD.
Pada dasarnya IPS LCD muncul sebagai solusi untuk kemampuan layar TFT LCD yang terbatas. Pasalnya layar tidak mengalami keburaman. Kemudian tidak hanya itu, IPS LCD juga menawarkan kelebihan lainnya, seperti mempunyai sudut pandang yang baik dan mampu menggunakan sumber daya baterai secara lebih hemat daripada TFT LCD.
5. OLED
Jenis layar smartphone berikutnya adalah OLED atau Organic Light-emitting Diode. Orang-orang umumnya akan menemukan smartphone terbaru dengan teknologi OLED untuk meningkatkan kualitas perangkat. Seperti namanya, OLED menawarkan tipe layar yang berbeda dari LCD. Pasalnya layar berasal dari lapisan tipis electroluminescent yang menyala ketika terkena listrik.
Oleh karena itu, tidak heran apabila OLED dapat memancarkan cahaya sendiri. OLED pada dasarnya juga tidak membutuhkan backlight sehingga menawarkan daya baterai yang lebih hemat. Sayangnya OLED tetap memiliki kekurangan, yakni cenderung mengkonsumsi daya yang lebih besar ketika menampilkan warna-warna yang lebih cerah.
6. AMOLED
Tahukah kamu AMOLED adalah teknologi layar populer yang berhasil dikembangkan oleh Samsung? Secara umum AMOLED adalah kependekan dari Active Matrix Organic Light Emitting Diode. Sebenarnya layar AMOLED mulai populer untuk komponen perangkat pada tahun 2008. Namun, meski berasal dari Samsung, tetapi layar ini pertama kali diadopsi oleh Nokia.
Hal ini sangat berbeda di era digital, yang mana layar AMOLED pada dasarnya kerap menjadi komponen untuk berbagai smartphone kelas atas. Sebenarnya penerapan ini tergolong wajar, sebab AMOLED membutuhkan biaya produksi yang tinggi. Seiring perkembangan teknologi, orang-orang dapat menemukan AMOLED dengan kombinasi OLED dan TFT.
7. Super AMOLED
Super AMOLED merupakan istilah pemasaran untuk layar yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Padahal pada umumnya, layar ini tidak memiliki peningkatan yang signifikan. Dengan demikian, Super AMOLED memiliki performa yang sama dengan AMOLED. Hal yang sama juga terjadi pada tingkat konsumsi daya. Sedangkan perbedaan keduanya terletak di panel sentuh.
Dalam hal ini Super AMOLED menyatukan lapisan layar sentuh terhadap panel layar. Dampaknya layar memiliki tingkat presisi yang tinggi. Sampai sekarang orang-orang dapat menemukan berbagai perangkat yang menggunakan layar Super AMOLED, seperti Samsung Galaxy Note 8.
8. Dynamic AMOLED
Jenis layar smartphone ini termasuk evolusi Super AMOLED yang rilis sebelumnya. Dynamic AMOLED diperkenalkan pertama kali di perangkat Samsung Galaxy S10. Berdasarkan paparan Android Authority, layar tidak sekadar menawarkan punch hole, tetapi juga memiliki fitur layaknya Super AMOLED. Meski demikian, layar memiliki peningkatan dalam kontras dan reproduksi warna.
Orang-orang umumnya dapat mengenali Dynamic AMOLED melalui ciri-cirinya, yakni menawarkan fitur yang mendukung HDR10+. Secara sederhana, HDR10+ didefinisikan sebagai fitur untuk meningkatkan kontras sekaligus membuat gambar tetap terlihat di latar yang gelap. Selain itu, layar juga memiliki gamut warna 100 persen dari warna DCI-P3.
Demikian jenis-jenis layar smartphone yang ada di pasaran. Selain 8 layar tersebut sebenarnya orang-orang juga dapat menemukan beberapa layar lainnya, seperti Retina Display yang ada di iPhone dan Haptic Tactile yang sempat populer di perangkat Nokia dan BlackBerry. Setiap layar umumnya menawarkan karakteristik yang berbeda sehingga mempunyai kelebihan masing-masing.
Baca Juga: Samsung Galaxy Z Slide dan Transformasi Perangkat
Oleh karena itu, penting memperhatikan spesifikasi layar sebelum membeli perangkat smartphone tertentu. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab layar dapat mempengaruhi kualitas, tingkat kenyamanan, sampai mempengaruhi harga jual perangkat. Apalagi, orang-orang juga dapat menemukan berbagai jenis layar smartphone di pasaran.