Scroll to read more

Banyak orang penasaran dampak biohacking karena makin mencuat dalam beberapa tahun terakhir. Adanya tren dalam peningkatan kemampuan tubuh memang terus bermunculan seiring banyaknya penelitian dan perkembangan teknologi.

Baca juga : Mengenal Biohacking pada Kehidupan Manusia

Mulai banyak penawaran metode untuk hal itu, seperti mengonsumsi obat-obatan hingga memasang implan. Seorang biohacker, Matthias Dippl, mengaku ingin menantang tubuh supaya menjadi lebih kuat.

Ide tersebut bermaksud untuk melihat seseorang memasuki situasi ekstrem guna mengetahui batas kemampuan dan berusaha melampauinya. Pada saat itu juga, tubuhnya berusaha kembali ke situasi tenang supaya rileks.

Pengertian dan Sejarah Biohacking 

Pengertian dan Sejarah Biohacking 

Kemunculan ide-ide semacam ini telah mendorong banyak orang untuk mencari informasi lebih banyak. Oleh karena itu, kali ini akan tersaji pengertian, sejarah dan informasi lengkap lainnya untuk kalian perhatikan.

Pengertian

Sebelum membahas dampak biohacking, penting untuk memahami pengertiannya terlebih dahulu. Ide ini mengacu pada sebuah eksperimen oleh individu maupun kelompok menggunakan metode ilmiah dan teknologi untuk tujuan tertentu.

Tujuannya ialah memodifikasi tubuh, kesehatan, hingga kinerja manusia. Sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap manusia memiliki batas kemampuan sehingga muncul ide untuk melakukan optimalisasi kemampuan tersebut.

Sejarah

Pada awalnya, istilah ini muncul pada tahun 1988 oleh Dave Asprey, seorang ahli biologi molekuler. Konsepnya adalah menggabungkan prinsip-prinsip biologi dan teknologi demi meningkatkan kemampuan serta kesehatan manusia.

Sedangkan sejarah biohacking sendiri dapat kalian telusuri mulai tahun 1953 ketika adanya penemuan DNA. Penemuan tersebut membuka jalan penelitian genetik dan pemahaman struktur serta fungsi tubuh manusia secara mendalam.

Kemudian, adanya penemuan teknik rekayasa genetika atau DNA rekombinan pada tahun 1975 oleh Paul Berg. Hal tersebut memungkinkan para peneliti dalam memanipulasi DNA dari sejumlah organisme, kemudian menciptakan organisme rekayasa.

Pada tahun 2005, terjadi eksperimen biohacking pertama oleh profesor di Reading University, Inggris bernama Kevin Warwick. Ia mengimplan sebuah chip ke tubuhnya demi meningkatkan komunikasinya dengan komputer.

Setelah itu, perkembangan ide ini terus menjadi perhatian, apalagi makin majunya teknologi. Termasuk dampak biohacking juga tidak pernah luput dari perbincangan karena menghadapi beberapa pertanyaan etika dan hukum.

Beberapa biohacker mencoba menerapkan konsep tersebut guna memodifikasi dirinya sendiri. Tujuannya adalah meningkatkan kinerja fisik, mencapai tingkat kesehatan optimal, atau bahkan mengubah aspek-aspek kehidupan di kesehariannya.

2 Dampak Biohacking yang Wajib Kalian Tahu

2 Dampak Biohacking yang Wajib Kalian Tahu

Ide atau konsep satu ini memang terus berkembang dan kompleks, terlebih kemajuan teknologi semakin pesat. Adanya penggunaan implantables, sensor medis, perangkat wearable, hingga augmented reality sangatlah mendukung.

Dampak Positif

Dampak biohacking sendiri dapat kalian lihat dari dua sisi, yakni positif dan negatif. Dari sisi positif, terdapat sejumlah manfaat signifikan bagi berbagai aspek kehidupan manusia, seperti penjelasan berikut.

Kesehatan dan Kinerja Fisik Meningkat

Pertama, dapat membantu seseorang meningkatkan kesehatan sekaligus kinerja fisiknya. Caranya adalah mengoptimalkan olahraga, diet, dan pola tidur dengan bantuan teknologi berbasis ide atau konsep dari biohacker.

Berbagai teknologi tersebut, antara lain pelacak kebugaran dan sensor medis guna memberikan informasi penting tentang kesehatan badan. Selain itu, membantu juga dalam memantau kondisi kesehatan, dan lain sebagainya.

Penanganan Penyakit Efektif

Dampak biohacking secara positif mampu berkontribusi pada pengembangan teknologi serta terapi medis yang inovatif. Misalnya, terapi gen secara efektif untuk menangani penyakit tertentu yang sebelumnya sulit terobati.

Produktivitas dan Kreativitas Meningkat

Melalui ide ini, seseorang dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitasnya berdasarkan metode serta teknik tertentu. Contohnya, tidur lebih baik, pengoptimalan rutinitas, maupun penerapan teknik pengaturan waktu secara efektif.

Peningkatan Kognitif

Dampak biohacking selanjutnya ialah mampu meningkatkan kognitif manusia, mencakup fokus, daya ingat, hingga pemecahan masalah. Caranya adalah dengan penggunaan suplemen untuk otak, teknik neurofeedback, stimulasi listrik transkranial, dan lain-lain.

Kesadaran Diri Meningkat

Terakhir adalah mampu membantu seseorang supaya lebih memahami tubuhnya sendiri. Dengan berbagai data dan informasi, seseorang bisa mengambil keputusan yang lebih baik dalam merawat diri di kehidupan sehari-hari.

Dampak Negatif

Di sisi lain, dampak biohacking juga dapat dilihat dari negatifnya yang wajib kalian perhatikan. Mulai dari risiko kesehatan hingga masih kurangnya penelitian lebih lanjut terkait ide satu ini.

Risiko Kesehatan dan Keamanan

Pertama, terdapat risiko terhadap kesehatan dan keamanan apabila praktiknya tidak terkontrol. Contohnya adalah pemanfaatan suplemen di luar pengawasan medis berisiko timbulnya efek samping yang berbahaya.

Penerapan teknologi yang tidak teruji atau tidak steril semacam implantasi DIY juga berisiko menimbulkan infeksi. Belum lagi praktik-praktik lain yang memiliki risiko berbahaya bagi keselamatan orang tersebut.

Ketergantungan dan Obsesi

Dampak biohacking berupa ketergantungan serta obsesi dapat terjadi kalau praktiknya tidak berjalan secara bijak. Ketergantungan tersebut berkaitan dengan optimalisasi tubuh maupun pengukuran kinerja sehingga mengarah pada ketidakseimbangan emosional, dan sebagainya.

Tidak Terjangkau

Beberapa teknologi dari ide ini sudah sangat canggih sehingga mengharuskan kalian untuk mengeluarkan biaya lebih. Inovasinya memang canggih, tetapi tidak semua orang dapat memanfaatkannya karena keterbatasan finansial.

Akibatnya, sangat mungkin terjadi kesenjangan aksesibilitas hingga pembatasan kesempatan bagi orang-orang yang belum mampu. Sangat wajar kalau harganya mahal karena sepadan terhadap canggihnya teknologi yang dikembangkan.

Etika dan Privasi

Dampak biohacking berikutnya ialah memicu berbagai pertanyaan seputar etika dan privasi. Misalnya, penerapan teknologi implantasi guna memantau sekaligus memodifikasi tubuh bisa memunculkan pertanyaan terkait data pribadi seseorang.

Kurangnya Regulasi dan Penelitian

Sebagai ide baru, sampai sekarang masih kurang regulasi memadai sehingga membuka kesempatan adanya praktik yang berisiko. Hal tersebut tentu cukup mengkhawatirkan karena akan berdampak buruk bagi banyak orang jika terlibat.

Tidak hanya itu, penelitian ilmiah mengenai efektivitas, keamanan, serta dampak jangka panjangnya juga masih terbatas. Dampaknya adalah kurangnya pemahaman secara menyeluruh terkait implikasinya sehingga sangat berisiko.

8 Jenis Biohacking yang Umum

Selain memahami dampak biohacking, kalian juga perlu mengetahui apa saja jenis-jenisnya. Sampai sekarang, setidaknya terdapat delapan jenis biohacking yang umum dilakukan oleh para biohacker, sebagai berikut.

Nutrigenomics

Jenis pertama ini melibatkan penerapan pengetahuan terkait genetika seseorang untuk mengoptimalkan diet serta nutrisi. Biohacker akan mengidentifikasi makanan sekaligus suplemen yang cocok guna memberikan manfaat kesehatan lebih baik.

Penggunaan Nootropik

Nootropik merupakan suplemen atau zat guna meningkatkan kinerja kognitif, mulai dari daya ingat, konsentrasi, hingga kejelasan berpikir. Beberapa nootropik yang telah biohacker pelajari adalah racetam, pirasetam, atau suplemen herbal lainnya.

Terapi Gen

Terapi ini melibatkan manipulasi genetik sebagai upaya pengobatan penyakit maupun perbaikan kondisi kesehatan. Hal tersebut mencakup penerapan teknik terapi gen penggantian, pengobatan gen, hingga pengeditan gen.

Puasa

Puasa merupakan sebuah praktik yang umum di kalangan umat Islam, terkhusus pada bulan Ramadan. Kegiatan tersebut adalah menghindari makanan, minuman, serta hal-hal lain dalam kurun waktu tertentu.

Biohacker rupanya juga memanfaatkan metode puasa, seperti puasa intermiten guna mengoptimalkan manfaat kesehatan. Mulai dari penurunan berat badan, peningkatan kinerja otak, hingga peningkatan sensitivitas insulin.

Stimulasi Listrik Transkranial

Jenis berikutnya ini menggunakan arus listrik lemah guna merangsang aktivitas otak. Dampak biohacking dalam hal ini ialah mampu meningkatkan fungsi kognitif, pengendalian rasa sakit, serta peningkatan kinerja atletik.

Perangkat Pemantauan Kesehatan

Biohacker bisa memakai perangkat pelacakan kebugaran tubuh, wearable, maupun sensor medis. Hal tersebut bertujuan untuk melacak berbagai parameter kesehatan, seperti denyut jantung, aktivitas fisik, tidur, termasuk tingkat stres.

Berbagai data tersebut sangat berguna dalam memantau kesehatan sekaligus mengoptimalkan kinerja tubuh. Hanya saja, banyak ahli mempertanyakan data pribadi penggunanya apabila pemantauan terjadi secara terus-menerus.

Biofeedback

Biofeedback merupakan pemantauan dan pengukuran parameter tubuh, mulai dari suhu, detak jantung, hingga tingkat aktivitas otak. Tujuannya ialah memberikan umpan balik visual maupun auditori kepada penggunanya.

Harapannya, hal tersebut dapat membantu seseorang dalam mengendalikan hingga mengubah respons tubuhnya. Mulai dari mengurangi stres sampai meningkatkan konsentrasi ketika beraktivitas sehari-hari sehingga menjadi lebih optimal.

Implantasi Sensor

Implantasi sensor atau chip merupakan upaya biohacker guna memantau parameter tubuh. Mulai dari tingkat oksigen, tingkat kadar gula darah, bahkan pemantauan aktivitas otak para penggunanya.

Baca juga : Apa Itu Biotechnology? Ini Dia Ulasan Lengkapnya

Sampai kini, ide terkait biohacking terus berkembang dan kalian harus bijak dalam memahaminya. Apalagi dampak biohacking tidak hanya positif, tetapi juga berisiko bagi tubuh sehingga perlu banyak penelitian lebih lanjut.