Sampai sekarang terdapat beberapa sistem operasi paling populer di dunia, salah satunya adalah iOS dengan aplikasi bawaan bernama Apple App Store. Pada dasarnya, App Store merupakan tempat resmi untuk mengunduh berbagai aplikasi di perangkat dengan sistem operasi berbasis iOS. Misalnya adalah iPhone, iPad, iPod Touch, dan lain-lain.
Baca Juga: Asus ZenBook Flip S, Kombinasi antara Laptop dan Tablet Mewah
Berdasarkan data StatCounter yang rilis tahun 2020, beberapa negara menjadi pengguna iOS terbanyak daripada kompetitornya. Dalam hal ini, Amerika Serikat menjadi salah satu pengguna iOS terbanyak, yakni mencapai 58 persen daripada pengguna Android di negara tersebut. Tidak hanya itu, Jepang juga menggunakan sistem operasi iOS dengan total 62 persen.
Apa Itu Apple App Store?
Seperti paparan sebelumnya, Apple App Store merupakan platform yang berperan untuk distribusi aplikasi digital. Apple adalah perusahaan teknologi raksasa yang bertanggung jawab mengembangkan platform digital tersebut, khususnya untuk perangkat dengan sistem operasi berbasis iOS. Dalam praktiknya orang-orang dapat mengunduh aplikasi secara gratis atau berbayar.
Lantas, kenapa App Store hanya ada di perangkat berbasis iOS? Hal ini sebenarnya bukan tanpa alasan, sebab iOS memungkinkan orang-orang untuk mencari dan mengunduh aplikasi. Sedangkan aplikasi yang dimaksud berasal dari iTunes Store, yang mana terus berkembang dengan SDK (Software Development Kit) Mac dan SDK iOS.
Dengan demikian, orang-orang dapat mengunduh aplikasi secara langsung di perangkat pengguna atau mengunduh ke PC dan Mac melalui iTunes. Sayangnya Apple App Store harus menghadapi kompetitor-kompetitornya. Pasalnya masing-masing perangkat mobile memiliki platform aplikasi tersendiri. Misalnya Google Play Store di Android dan App Catalog untuk webOS.
Berdasarkan catatan, CEO Apple Steve Jobs pernah berkata App Store telah terisi 500 aplikasi yang berasal dari pihak ketiga pada 10 Juli 2008. Dengan demikian, App Store memiliki rekam jejak yang panjang. Oleh karena itu, Apple mampu mengembangkan platform tersebut secara optimal. Lantas, bagaimana dengan sejarah App Store, ya?
Sejarah Apple App Store
Ternyata App Store berdiri sebagai salah satu pasar iOS pada 10 Juli 2008. Awalnya App Store muncul melalui update untuk platform bernama iTunes. Kemudian, Apple merilis iPhone 3G dengan sistem operasi iOS 2.0.1. Perangkat ini pada dasarnya rilis bersama sistem preloaded, yang mana App Store memang mendukung hal ini.
Lantas iOS terus berinovasi. Di sini, orang-orang dapat menemukan firmware baru untuk iOS 2.0. Firmware ini kompatibel untuk iPhone dan iPod Touch yang tersedia melalui iTunes. Selanjutnya pada bulan Juni 2011, App Store telah memiliki 425 aplikasi resmi yang berasal dari pihak ketiga.
App Store terus menjelma sebagai platform digital yang menawarkan layanan market secara optimal. Pasalnya App Store menjadi satu-satunya produk dari perusahaan teknologi raksasa bernama Apple untuk mengunduh aplikasi secara resmi. Dengan demikian, pengguna perangkat berbasis iOS tidak repot-repot untuk melakukan jailbreaking.
Kemudian tidak berhenti di sini, App Store terus bertransformasi dan mengumumkan layanan berbasis langganan untuk para developer pada tahun 2011. Hal ini memungkinkan developer untuk mengatur harga dan perpanjangan secara bebas. Selain itu, developer juga dapat menjual konten melalui aplikasi secara langsung.
Kelebihan Apple App Store
Apple App Store terbukti menjadi salah satu tempat teraman dan paling terpercaya selama lebih dari satu dekade, khususnya untuk menemukan sampai mengunduh berbagai aplikasi. Pada dasarnya, App Store tidak sekedar toko aplikasi biasa, melainkan juga menjadi destinasi inovatif untuk menghadirkan pengalaman secara optimal.
Dalam praktiknya, Apple berusaha memastikan aplikasi yang ada di platform tersebut telah memenuhi standar tertinggi untuk kepentingan privasi, konten, sampai keamanan. Sampai sekarang App Store telah menawarkan lebih dari dua juta aplikasi. Tujuannya agar orang-orang menemukan aplikasi sesuai kebutuhan.
1. Desain Cenderung Memudahkan Pencarian
Tampilan adalah kunci untuk memudahkan aktivitas orang-orang. Untungnya Apple memahami hal ini. Oleh karena itu, perusahaan teknologi raksasa asal Amerika tersebut memutuskan untuk mendesain Apple App Store secara sederhana, tetapi tetap interaktif. Dengan demikian, orang-orang dapat mencari berbagai aplikasi secara efektif.
Dalam hal ini, App Store memiliki fitur pencarian andal, yang mana mampu menawarkan saran sampai petunjuk untuk memudahkan orang-orang. Tidak hanya itu, App Store juga memiliki fitur pencarian dengan pratinjau video, tips dan trik, sampai cerita editorial. Alhasil orang-orang dapat menemukan berbagai aplikasi hebat dengan pengalaman yang luar biasa.
Pada akhirnya selain menemukan aplikasi secara mudah, orang-orang juga tidak khawatir perihal pembayaran yang tidak terduga. Pasalnya Apple App Store berprinsip mengikuti model bisnis yang disetujui bersama. Selain itu, App Store juga memperlihatkan harga secara detail.
2. Terus Mengalami Pembaharuan
Tidak hanya menawarkan jutaan aplikasi, tetapi Apple App Store pada dasarnya juga memiliki cerita dan berbagai koleksi yang mampu menginspirasi. Selain itu, App Store juga menawarkan berbagai informasi yang krusial. Oleh karena itu, pembaharuan secara berkala menjadi hal pokok untuk meningkatkan utilitas.
Apple terus menawarkan berbagai cerita original melalui kurasi dari tim editorial. Alhasil, Apple dapat memunculkan debut global secara eksklusif, bahkan termasuk wawancara di balik layar. Dalam hal ini, orang-orang hanya perlu mengetuk tab hari ini, lantas membaca berbagai cerita dari para kreator dan developer paling berpengaruh.
3. Terus Dikurasi untuk Menampilkan Informasi Pilihan
Apple App Store telah menawarkan 20 ribu kisah dan hal ini umumnya akan terus bertambah. Kemudian guna menjaga kualitas informasi, Apple berkomitmen untuk melakukan kurasi, tidak terkecuali pada ribuan aplikasi tambahan. Sebagaimana dilansir di website resmi, App Store terus menambah ribuan aplikasi setiap minggu.
Kemudian tercatat lebih dari 500 spesialis yang ada di seluruh dunia, yang mana berperan menilai aplikasi dengan total lebih dari 100 ribu. Jumlah ini umumnya terus berulang selama seminggu. Alhasil orang-orang menemukan aplikasi terbaik. Pengguna juga tidak khawatir akan menemukan aplikasi dengan konten-konten yang tidak pantas.
Aktivitas kurasi juga memungkinkan untuk berselancar memakai 40 bahasa. Tujuannya agar orang-orang dapat memperoleh informasi dan aplikasi sesuai ekspektasi. Pasalnya komunikasi adalah hal penting untuk membangun kepercayaan. Sedangkan, berdasarkan beberapa sumber, App Store telah memiliki 175 etalase utama dan lebih dari 250 editor profesional di seluruh dunia.
4. Memberi Informasi secara Detail
Informasi berperan penting untuk menjadi pertimbangan apakah orang-orang akan merilis aplikasi tertentu atau tidak. App Store menyajikan halaman produk aplikasi secara detail, yang mana dapat menentukan keputusan orang-orang. Lalu beberapa informasi yang dimaksud berasal dari ulasan, rating, sampai video.
Oleh karena itu, tidak heran apabila Apple menolak pengajuan aplikasi, yakni sebanyak lebih dari 215 ribu aplikasi pada tahun 2020. Pasalnya aplikasi terindikasi tidak memberikan informasi secara detail, termasuk melanggar keamanan dan privasi. Dalam hal ini, aplikasi sebenarnya tidak dapat mengambil data dari aplikasi lainnya.
5. Menjamin Privasi dan Keamanan
Sampai sekarang Apple menjamin privasi dan keamanan untuk setiap level aplikasi. Dalam hal ini, Apple akan memeriksa aplikasi 100 persen untuk mendeteksi adanya malware secara otomatis. Selain itu, Apple App Store juga memastikan bahwa aplikasi memiliki sumber yang jelas dan tidak mengalami rekondisi ketika proses peluncuran dan penginstalan.
Apple termasuk perusahaan raksasa yang memilih untuk mengutamakan keamanan sekaligus kepercayaan pengguna. Dengan demikian mau tidak mau masing-masing aplikasi harus mematuhi panduan hukum yang ada. Sampai saat ini Apple telah menolak 1 juta aplikasi, sebab mengandung konten yang berbahaya, menyinggung, ilegal, dan lain-lain.
Meski demikian, orang-orang tetap berhak mengatur data pribadi untuk aktivitas berbagi. Selain itu, App Store juga memiliki lebih dari 16 ribu aplikasi dengan teknologi kesehatan yang berasal dari Apple sendiri. Misalnya adalah ResearchKit, HealthKIt, dan CareKit. Masing-masing berfungsi untuk melindungi pasien.
Demikian serba serbi tentang App Store, mulai dari pengertian, sejarah, sampai kelebihan platform tersebut. Secara global, App Store memang memiliki jumlah pengguna yang lebih lebih sedikit, khususnya apabila dibandingkan dengan kompetitornya di sistem operasi Android. Akan tetapi hal ini tetap membuat Apple memiliki keuntungan yang tinggi.
Baca Juga: Perbedaan Laptop, UltraBook, NoteBook, MacBook, NetBook, dll
Hal ini bukan tanpa alasan, sebab mayoritas pengguna iOS memilih untuk mengunduh aplikasi secara berbayar. Akan tetapi, orang-orang tetap dapat mengunduh aplikasi yang tersedia secara gratis. Pada akhirnya, Apple App Store memiliki karakteristik tersendiri. Oleh karena itu, platform tetap menjadi primadona untuk berbagai kalangan.