Scroll to read more

Dunia teknologi terus mengalami berkembang dan sekarang ini kita telah memasuki era distributed cloud atau Penyimpanan Awan Terdistribusi. Keberadaan distributed menggantikan peranan cloud computing yang cukup populer beberapa tahun silam

Baca juga : Penggunaan Cloud Xbox Gaming, Kelebihan, dan Kekurangannya

Cloud terdistribusi adalah model baru dalam komputasi awan yang menggabungkan keunggulan cloud computing dengan distribusi data yang lebih baik. Dalam model ini, sumber daya komputasi tidak hanya terpusat pada satu lokasi, tetapi juga didistribusikan di berbagai lokasi geografis.

Metode penyimpanan awan membawa dampak yang sangat positif bagi perorangan maupun perusahaan yang mengandalkan layanan cloud untuk menjalankan operasi mereka. Dengan menggunakan mode distributed ini, kita dapat mengurangi latensi aplikasi dan meningkatkan kinerjanya.

Pengguna akan mendapatkan waktu respons situs yang lebih cepat dan user experience yang lebih baik secara keseluruhan. Selain itu, DC juga bisa ketahanan sistem, sehingga mengurangi risiko server down akibat gangguan pada titik pusat penyimpanan.

Pengertian Distributed Cloud atau Penyimpanan Awan Terdistribusi

Pengertian Distributed Cloud atau Penyimpanan Awan Terdistribusi

Kalian semua pasti setuju kalau konsep cloud computing telah mengubah metode penyimpanan, pengelolaan, dan akses data di internet. Salah satu evolusi terbaru dalam cloud computing adalah konsep cloud terdistribusi.

Mungkin kalian sudah tidak asing lagi dengan istilah cloud computing, tetapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan cloud terdistribusi? Secara sederhana, cloud terdistribusi merupakan metode akses data yang mengacu pada model cloud computing.

Namun sumber daya komputasi dan penyimpanan tidak terpusat pada satu lokasi fisik saja. Infrastruktur dan sumber daya komputasi tersebut didistribusikan di berbagai pusat data dan lokasi geografis yang berbeda.

Keuntungan utama dari cloud terdistribusi adalah meningkatnya kinerja dan ketahanan sistem. Dengan memiliki sumber daya komputasi yang didistribusikan secara geografis, kita dapat mendekatkan data dan aplikasi ke pengguna akhir.

Kita juga bisa mengurangi latensi dan meningkatkan waktu respons data. Selain itu, distributed cloud juga dapat mengatasi risiko kegagalan sistem karena beban kerja dapat dialihkan ke lokasi alternatif secara otomatis. 

Dengan kata lain, cloud terdistribusi memberikan tingkat redundansi yang lebih tinggi dan ketahanan terhadap bencana. Cloud terdistribusi juga memungkinkan skalabilitas yang lebih baik. Kita bisa dengan mudah menambah atau mengurangi kapasitas sumber daya komputasi sesuai kebutuhan.

Bagaimana Cara Kerja Distributed Cloud?

Bagaimana Cara Kerja Distributed Cloud?

Cloud terdistribusi adalah model terbaru dalam dunia teknologi informasi yang telah mengubah cara kita menyimpan dan mengakses data. Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja dari cloud terdistribusi? Mari kita jelajahi bersama.

Cara kerja dari cloud terdistribusi sebenarnya tidak kalah sederhana jika dibandingkan dengan cloud computing. Sumber daya komputasi dan penyimpanan di dalamnya didistribusikan di berbagai lokasi geografis.

Proses Pengiriman Data

Proses distribusi dimulai ketika kita mengirimkan permintaan atau data melalui jaringan. Permintaan ini kemudian diterima oleh sistem manajemen cloud yang bertugas mengalokasikan sumber daya komputasi yang sesuai. 

Analisis Permintaan Data

Distributed cloud ini akan menganalisis permintaan, melihat lokasi geografis pengguna, dan memilih pusat data yang paling dekat untuk memberikan respons yang cepat. Setelah memilih pusat data yang sesuai, sistem akan mengalokasikan sumber daya komputasi yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi atau memproses data. 

Misalnya, jika kita mengunggah file ke cloud terdistribusi, sistem akan menyimpan salinan file tersebut di beberapa lokasi yang terdistribusi. Ini memastikan bahwa data dapat diakses dengan cepat dan aman, serta melindungi kita dari kehilangan data jika terjadi gangguan pada salah satu lokasi.

Optimalisasi Lalu Lintas Data

Selanjutnya, dalam cloud terdistribusi, komunikasi antara lokasi yang terdistribusi menjadi kunci. Sistem akan mengoptimalkan dan mengelola lalu lintas data di antara pusat data yang berbeda untuk memastikan pengiriman yang efisien dan responsif. 

Pengecekan Keamanan

Jika ada lonjakan lalu lintas, sistem distributed cloud akan secara otomatis mengalokasikan sumber daya tambahan dari pusat data lain untuk menjaga kinerja yang baik. Tentu saja, keamanan juga menjadi perhatian utama dalam cloud terdistribusi. 

Sistem ini dilengkapi dengan mekanisme keamanan yang kuat, seperti enkripsi data dan pengamanan jaringan, untuk melindungi data kita dari ancaman. Selain itu, redundansi data juga diterapkan dengan membuat salinan data di lokasi yang berbeda, sehingga kita memiliki cadangan yang tersedia jika terjadi kegagalan pada satu lokasi.

Kesimpulannya, cloud terdistribusi memanfaatkan infrastruktur yang didistribusikan secara geografis untuk memberikan kinerja yang optimal dan skalabilitas yang baik. Sistem manajemen cloud yang cerdas mengalokasikan sumber daya komputasi dari berbagai pusat data sesuai dengan permintaan pengguna.

Perbedaan Distributed Cloud dan Komputasi Tepi

Perbedaan Distributed Cloud dan Komputasi Tepi

Dalam dunia persebaran data dan informasi, ada dua konsep penting yang berhubungan dengan proses dan penyimpanan data yakni cloud terdistribusi dan komputasi tepi. Apa sebenarnya perbedaan antara kedua konsep ini?

Cloud terdistribusi adalah sistem penyebaran data yang mengacu pada model cloud computing. Sumber daya komputasi dan penyimpanan pada sistem ini didistribusikan di berbagai lokasi geografis.

Jadi data dan aplikasi yang kita akses dapat tersimpan di pusat data yang berbeda namun tetap terhubung melalui jaringan. Dalam cloud terdistribusi, kita mengandalkan infrastruktur yang tersebar secara geografis untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan data.

Sedangkan komputasi tepi atau edge computing mengacu pada metode pendekatan. Jadi pemrosesan data dilakukan lebih dekat dengan sumber data itu sendiri. Dalam konsep ini, pemrosesan data tidak dilakukan di distributed cloud terpusat atau pusat data jauh, tetapi di “tepi” jaringan.

Perbedaan utama antara cloud terdistribusi dan komputasi tepi terletak pada lokasi pemrosesan data. Dalam cloud terdistribusi, data dan pemrosesan dilakukan di pusat data yang terdistribusi secara geografis.

Cloud terdistribusi lebih cocok untuk aplikasi yang membutuhkan skala yang besar, mengelola data besar, dan memerlukan aksesibilitas yang luas. Di sisi lain, komputasi tepi lebih cocok untuk aplikasi real-time yang membutuhkan waktu respons yang cepat, seperti Internet of Things (IoT) atau sistem monitoring industri.

Apa Saja Keunggulan Distributed Cloud?

Apa Saja Keunggulan Distributed Cloud?

Cloud terdistribusi memiliki banyak sekali keunggulan jika dibandingkan dengan metode distribusi data lainnya. Khususnya bagi mereka yang sering melakukan penyimpanan, pengelolaan, dan akses data. Berikut adalah beberapa keunggulan tersebut.

Kinerja yang Lebih Baik

Dengan distributed cloud, sumber daya komputasi dan penyimpanan didistribusikan di berbagai lokasi geografis. Hal ini memungkinkan data dan aplikasi dapat ditempatkan lebih dekat dengan pengguna akhir. 

Dengan jarak yang lebih pendek antara pengguna dan infrastruktur cloud, latency atau waktu tunda dapat dikurangi secara signifikan. Hasilnya adalah waktu respons yang lebih cepat dan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Skalabilitas yang Lebih Baik

Cloud Terdistribusi memungkinkan organisasi untuk dengan mudah mengalokasikan dan memperluas sumber daya komputasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan adanya infrastruktur yang didistribusikan secara geografis, organisasi dapat menambah atau mengurangi kapasitas sumber daya dengan cepat dan efisien. 

Hal ini memungkinkan skalabilitas yang lebih baik, sehingga organisasi dapat mengatasi lonjakan lalu lintas atau mengelola beban kerja yang berfluktuasi tanpa mengalami gangguan pada kinerja aplikasi.

Ketahanan yang Lebih Tinggi

Salah satu keunggulan utama dari distributed cloud adalah ketahanannya terhadap kegagalan. Dalam model ini, data dan aplikasi disimpan di beberapa pusat data yang terdistribusi. Jika terjadi gangguan pada satu pusat data, layanan dapat terus berjalan tanpa gangguan berkat redundansi data yang terdistribusi. 

Dengan kata lain, cloud terdistribusi ini memberikan tingkat keandalan dan ketahanan yang lebih tinggi karena beban kerja dapat dialihkan secara otomatis ke lokasi alternatif jika terjadi gangguan pada satu lokasi.

Keamanan yang Ditingkatkan

Distributed cloud juga memberikan manfaat keamanan yang lebih baik. Dengan menyimpan salinan data di berbagai lokasi, cloud terdistribusi dapat melindungi data dari kehilangan akibat kegagalan sistem atau bencana. 

Selain itu, data dapat dienkripsi dan dilindungi dengan protokol keamanan yang ketat saat ditransfer antara lokasi yang terdistribusi. Hal ini memberikan lapisan perlindungan tambahan terhadap ancaman keamanan dan privasi data.

Aksesibilitas Global

Dalam penyimpanan ini, infrastruktur cloud terdistribusi di berbagai lokasi geografis. Hal ini memungkinkan aksesibilitas global yang lebih baik bagi pengguna dan organisasi. Dengan pusat data yang tersebar secara luas, cloud terdistribusi dapat memberikan layanan yang cepat dan responsif kepada pengguna di berbagai wilayah geografis.

Baca juga : Cara Melawan Komputer di Mobile Legends Mudah Tanpa Ribet

Jika kita harus memilih, tentu saja cloud terdistribusi menjadi salah satu pilihan terbaik yang ada saat ini. Selain memberikan dampak positif terhadap kecepatan proses data, distributed cloud juga memungkinkan kita untuk mendapatkan pengalaman yang lebih baik.