Scroll to read more

Distributed cloud merupakan sebuah model bisnis yang bertujuan untuk memperluas infrastruktur serta layanan penyedia cloud publik. Layanan tersebut diarahkan menuju lokasi satelit yang telah didistribusikan secara geografis.

Baca juga : Penggunaan Cloud Xbox Gaming, Kelebihan, dan Kekurangannya

Tentunya dengan kemampuannya dalam memproses, sehingga pengguna juga dapat memakai layanannya dari beberapa satelit. Selain itu, pengelolaannya melalui satu dashboard, di mana membuatnya seolah cloud pribadi.

Sudah ada yang mengenal distributed cloud, namun juga mungkin beberapa belum mengetahuinya. Maka dari itu, simak penjelasan yang akan kita bahas berikut ini mengenai cloud dan bagaimana cara kerjanya.

Distributed Cloud Jadi Layanan Distribusi Publik

Distributed Cloud Jadi Layanan Distribusi Publik

Menurut pandangan Gartner, distributed cloud merupakan layanan distribusi cloud publik menuju lokasi fisik berbeda. Sementara, untuk bagian tata kelola, operasi, pembaruan, hingga evolusi layanan menjadi tanggung jawab penyedianya.

Lalu, apa yang menjadi pembeda antara jenis terdistribusi dengan terpusat? Nah, jika terpusat ini merupakan komputasi, penyimpanan, serta jaringan yang dilokasikan berdekatan dengan pengguna akhir.

Misalnya saja ada contoh terdistribusi termasuk dalam hal komputasi kabut dan komputasi tepi. Selain itu, yang menjadi catatan Gartner mengenai persoalan ini bahwa sekitar 10% data yang dihasilkan.

10% data dihasilkan perusahaan dibuat di luar pusat data atau dikatakan dengan cloud terpusat tradisional. Diprediksi juga jika di tahun mendatang, tepatnya 2025, nominal tersebut berubah menjadi 75%.

Berbeda Kebutuhan dalam Menggunakan Layanan Distributed Cloud

Lalu, pada distributed cloud ini seluruh komputer di dalam sistemnya saling berkomunikasi satu sama lain guna mencapai tujuan tertentu. Selain itu, para penggunanya juga berbeda dari setiap komputer.

Seperti kita tahu, di mana kebutuhan setiap perorangan atau secara personal tidak sama. berikutnya adalah sistem itu akan mengkoordinasikan sumber dayanya bersamaan dengan node lain dalam mencapai tugasnya.

Node ini berkomunikasi pada pemakaian penyampaian pesan serta diidentifikasikan menggunakan sistem dalam memecahkan suatu permasalahan besar. Selain itu, menjadi tugas-tugas, di mana masing-masingnya sudah dilakukan penghitungan.

Penghitungan tersebut berada dalam komputer individual sistem telah terdistribusi. Umumnya, mekanisme toleransi sebagai bentuk penyelesaian pada kegagalan komputer individu, sehingga tidak perlu tahu semua sistemnya secara lengkap.

Distributed Cloud Jadi Infrastruktur yang Memperluas Sistem Layanan

Distributed Cloud Jadi Infrastruktur yang Memperluas Sistem Layanan

Distributed cloud ini menjadi model bisnis yang memperluas infrastruktur layanannya, kemudian bagaimana dengan operasi dan tata kelolanya? Berkaitan dengan operasi juga tata kelola menjadi tanggung jawab asal penyedia cloud publik.

Keperluannya ini didistribusikan dalam membahas kebutuhan para pengguna atau pelanggan. Di mana, pada sistem aplikasinya itu membutuhkan adanya layanan yang berbasis lokasi dengan tujuan mengurangi latensi serta memenuhi peraturannya.

Nah, hal tersebut nyatanya juga sudah diberikan dukungan melalui strategi jaringan terdesentralisasi. Misalnya saja Secure Access Service Edge yang diharapkan memiliki kemampuan dalam mendorong pertumbuhan komputasi tepi sebagai strategi bisnis.

Bagaimana? Sampai sini apakah kalian sudah mulai mengerti tentang apa yang akan menjadi pembahasan lebih lanjut dalam artikel ini? Jika belum begitu memahaminya, bacalah informasinya secara tuntas untuk menemukan jawaban.

Menjadi Bagian dari Fitur Penjualan

Distributed cloud memberikan kemungkinan akan para pengguna yang dapat memilih lokasi data miliknya supaya diproses lalu disimpan. Sementara itu, data yang diproses tersebut sudah tidak menjadi masalah dalam komputasi awan.

Pada dasarnya ini merupakan bagian dari fitur penjualan karena memberikan inspirasi cloud label yang nyatanya juga sengaja tidak diperjelas. Seiring perkembangan teknologi, pada saat The Internet of Things (IoT) bertumbuh.

Maka, akan langsung segera diperjelas untuk mengurangi latensi atau melakukan pemrosesan data perlu bergerak berdekatan dengan sumber datanya. Walaupun secara konsep pemindahan cloud ini lebih dekat dengan sumber data.

Kedekatan sumber data kali pertama dipromosikan oleh Cisco di bawah label komputasi kabut. Itulah penjelasan dari distributed cloud yang akan menjadi pokok pembahasan kita pada artikel ini.

Kalian Harus Tahu Manfaat Distributed Cloud!

Kalian Harus Tahu Manfaat Distributed Cloud!

Supaya lebih memahami distributed cloud, sekarang waktunya untuk mengupas apa saja manfaat yang diberikan. Tidak hanya memberikan pelanggannya manajemen secara terpusat dalam menyebarkan cloud multi cloud serta hybrid, berikut manfaatnya:

Adanya Pengurangan Latensi

Pengurangan latensi atau memberikan latensi rendah ini sangat berguna untuk aplikasi dalam hal keamanan publiknya. Selain itu, juga pada jenis aplikasi berbasis permainan, realitas virtual dan semacamnya.

Tingkatkan Konservasi Bandwidth 

Mudahnya, bandwidth adalah total konsumsi transfer data yang dihitung dalam satuan waktu bit per second (bps). Adapun, fungsi bandwidth ini sangat besar, berikut beberapa fungsinya:

Pembagi Kecepatan Proses Transfer

Transfer data akan dibagi oleh bandwidth, proses distribusi dilakukan secara adil. Jadi, seluruh pengguna akan merasakan transfer data yang sama, sehingga ada pembatasan, misalnya saat mengunduh file berukuran besar.

Jalur Pengiriman Data

Bandwidth berfungsi untuk mengukur jalur pengiriman data dari suatu jaringan perangkat. Umumnya, sebagai acuan dalam memilih provider atau penyedia layanannya ketika terhubung dengan koneksi internet.

Membatasi Besar Data

Pembatasan besar data untuk setiap penggunanya bertujuan mengurangi trafik tinggi dalam waktu lama. Trafik tinggi tersebut akan mengganggu stabilitas jaringan karena mempengaruhi kapasitas dari bandwidth.

Memenuhi Peraturan Kepatuhan

Defender untuk cloud akan membantu memenuhi persyaratan kepatuhan peraturan. Karena terus melakukan penilaian terhadap lingkungan hybrid dalam melihat faktor risiko berdasarkan kontrol dan penerapan praktis saat berlangganan.

Punya Redundasi Tambahan

Redundansi bertujuan guna melakukan pencegahan gangguan operasi sistem sewaktu terjadi kegagalan teknis. Selain itu, sebagai proses dalam menjaga keamanan dan kontinuitas layanan, layanannya tergolong andal digunakan.

Manajemen Secara Terpusat

Dalam mengoperasikan aplikasi, baik itu dalam lingkup hybrid atau edge. Manajemen secara terpusat dapat digunakan untuk hal tersebut, visibilitas dan wawasan operasional yang lebih besar secara cepat akan diperoleh.

Itulah beberapa manfaat jika para pengguna berlangganan dengan layanannya. Karena memang keperluan yang berhubungan dengan teknologi sekarang semakin pesat dan maju sehingga juga adanya perubahan.

Vendor Beri Promosi Konsep Infrastruktur Terdistribusi

Untuk vendor sendiri, memberikan promosi terhadap konsep dalam memakai infrastruktur awan terdistribusi ini dengan manajemen terpusat. Beberapa manajemen terpusat ini diantaranya adalah layanan cloud.

Distribusi dengan manajemen terpusat seperti layanan cloud dan web amazon (AWS Outposts) yang memberi kepada pelanggan akses menuju infrastruktur AWS. Selain itu, alat manajemen pusat data menuju pusat lokasi bersama.

Dari IBM Cloud Satellite memiliki kemungkinan jika para pelanggannya akan memakai serta menerapkan aplikasinya dengan konsisten di seluruh lokasi. Komputasi tepi sampai lingkungan publik dari vendor pusat data mana saja.

Ada juga Google Cloud Anthos di mana memungkinkan penggunanya supaya bisa mendefinisikan dan melakukan otomatisasi. Bahkan, juga menegakkan kebijakan terhadap lingkungan-lingkungannya, misalnya Microsoft Azure ARC memungkin mengakses Windows.

Begini Praktik Distributed Cloud dalam Kehidupan Sehari-hari!

Supaya kalian lebih mudah memperoleh gambarannya, kita akan membahasnya secara praktik dalam kehidupan berteknologi. Selama 10 tahun terakhir, penekanannya ini berada pada pembangunan atau memanfaatkan pusat data.

Selain itu, juga arsitektur cloud secara terpusat, kinerja ini sangat baik dalam membuka inovasi secara signifikan. Terlebih di dalam dunia digital sekarang ini intens menggunakan teknologi pada aktivitas kesehariannya.

Secara khusus, distributed cloud membutuhkan sumber daya komputasi agar diterapkan pada tepi jaringan. Nah, untuk penerapannya sendiri ini seperti di Microsoft Edge, yang terdistribusikan mampu memberi latensi rendah.

Bahkan, adanya pengurangan biaya bandwidth, peningkatan otonomi, serta meningkatkan privasi. Latensi yang rendah ini sangat berguna dalam hal keamanan publik, realitas virtual, permainan dan sebagainya.

Memiliki Kemampuan Olah Data Secara Real Time

Memiliki Kemampuan Olah Data Secara Real Time
Memiliki Kemampuan Olah Data Secara Real Time

Di luar manfaat distributed cloud, ini bisa mengurangi kemacetan disebabkan oleh data yang hanya dibutuhkan jarak pendek menuju sumber daya komputasi. Selain itu, juga pada penyimpanan atau bagian jaringannya.

Sampai akhirnya, teknologi ini telah memberikan perubahan karena memberikan peningkatan pada pengalaman pengguna dalam mengakses jaringannya. Tentunya ini menjadi peran yang harus dipenuhi bagi pembangun sistem jaringan tradisional.

Jika lebih spesifik lagi, teknologi tersebut memiliki kemampuan dalam mengolah data secara real time. Bagian dari penggunanya ini akan mengikutsertakan megatrend atau kerap disebut dengan teknologi IoT.

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, teknologi IoT itu sudah menjadi umum. Terlebih lagi, pada perangkat sebelumnya yang dikatakan kurang baik menjadi semakin bagus dan pintar, bahkan tidak harus mengeluarkan biaya.

Simak Perbedaan antara Kedua Komputasi Berikut Ini!

Komputasi awan menjadi teknologi yang memberikan beragam sumber dayanya sebagai layanan, khususnya internet. Akan tetapi, jika terdistribusi ini adalah konsep dengan sistem yang terdiri atas banyaknya node.

Kebanyakan node tersebut diatur sendiri dalam menyelesaikan permasalahan yang sangat besar, bahkan sulit diatasi. Pada dasarnya, komputasi awan (computing) menjadi model penjualan, namun distribusinya untuk beragam jenis sumber daya.

Komputasi distribusi bisa diidentifikasikan dengan jenis yang menggunakan sekelompok mesin dalam bekerja. Di mana, berada pada satu unit untuk mengatasi masalah dengan skala besar menjadi lebih sederhana. 

Baca juga : Mengenal Intelligent Composable Business yang Populer

Bagaimana? Apakah sekarang kalian sudah mulai mengerti dari perbedaan keduanya, baik itu terdistribusi atau tidak? Yang pasti distributed cloud ini akan menetapkan tugas-tugasnya menuju node individu.