Scroll to read more

Beberapa waktu belakangan ini TV Analog dan TV Digital menjadi salah satu tema pembahasan di masyarakat. Ada yang masih menggunakan televisi satu ini? Sudah berapa dekade jenis TV satu ini menemani waktu santai kalian bersama keluarga?

Baca juga : Tingkatan Processor Intel Berdasarkan Spesifikasi dan Generasinya

Saat ini televisi analog akan segera digantikan oleh televisi digital. Varian digital dinilai jauh lebih baik jika dibandingkan dengan versi analog. Bahkan dari beberapa informasi yang berhasil kami kumpulkan Televisi analog akan segera dinonaktifkan dalam waktu dekat ini.

Sebenarnya Apa Itu TV Analog? 

Sebenarnya Apa Itu TV Analog? 

Sebenarnya Apa Itu TV Analog?

Televisi analog merupakan sebuah siaran televisi yang dipancarkan melalui frekuensi dari sinyal dan variasi voltase. Dibandingkan dengan jenis penyiaran televisi lainnya, televisi analog ini merupakan yang pertama. 

Siaran televisi satu ini menggunakan transmisi gambar dan suara dan sinyal analog dalam penyebarannya. Karena itulah dibutuhkan penangkap sinyal analog tersebut untuk menangkap siaran. Penangkap siaran ini kita kenal dengan nama antena.

Ketika antena yang kalian pasang semakin jauh dari pusat siaran, maka sinyal yang diterima juga akan semakin buruk. Bahkan seringkali memunculkan gambar yang berbayang pada layar televisi kalian masing-masing.

Di Indonesia sendiri ada banyak program televisi analog yang bisa diakses sebelumnya. Program atau siaran ini disiarkan secara gratis dan dikelola oleh stasiun TV Swasta nasional. Di dalam dunia pertelevisian. Istilah ini kita kenal dengan nama free to air.

Untuk sistem yang digunakan, televisi analog ini menggunakan NTSC. NTSC sendiri merupakan singkatan dari National Television System Committee. Selain NTSC, ada juga yang menggunakan jaringan PAL, atau bahkan SECAM.

Semua sistem tersebut disiarkan secara terestrial atau antena. Namun beberapa diantaranya ada yang menggunakan satelit dan kabel. Sayangnya saat ini keberadaan TV analog mulai tergerus oleh kemunculan televisi digital. 

Penggunaan televisi digital dinilai jauh lebih efektif dan ekonomis. Sinyal yang diberikan juga jauh lebih stabil dan mengandalkan gelombang khusus. banyak pengguna yang mulai beralih ke jenis televisi satu ini di era modern.

Perkembangan TV Analog dari Masa ke Masa

Perkembangan TV Analog dari Masa ke Masa

Perkembangan TV Analog dari Masa ke Masa

Pada awalnya Televisi analog ini mengadopsi sistem televisi mekanik. Jadi untuk menjalankannya dibutuhkan sebuah cakram yang memiliki lubang dengan pola tertentu. Fungsi dari lobang ini adalah untuk melakukan pemindaian gambar.

Begitu juga dengan pesawat televisi yang ada gunakan. Didalamnya juga terdapat beberapa lubang yang membentuk pola tertentu. Pola lubang ini juga berfungsi untuk melakukan rekonstruksi gambar dari sinyal yang diterima oleh perangkat.

Kurang lebihnya, cara kerja dari TV analog ini sama persis dengan kamera kuno. Kekurangannya, gambar yang didapat dari sistem mekanis analog ini terbilang lebih redup. Bahkan seringkali gambarnya penuh kedip dan memiliki resolusi yang sangat rendah.

Perkembangan Televisi analog ini kemudian muncul setelah penemuan perangkat tabung sinar katoda. Perangkat ini kita kenal dengan nama CRT. Konsep CRT ini tidak hanya digunakan pada dunia pertelevisian saja, tapi juga pada dunia komputer. Pasti kalian masih ingat dengan keberadaan layar komputer CRT bukan?

Menggunakan tabung CRT, kualitas gambar yang dihasilkan menjadi jauh lebih baik. Resolusi dari gambar juga lebih tajam dan tinggi. Hal ini dikarenakan transmisi gambar yang diterima oleh perangkat menggunakan sistem transmisi elektron. Jadi penerimaannya jauh lebih cepat.

pada masa inilah TV Digital mengalami puncak keemasannya. Selain memberikan kualitas gambar terbaik, ternyata pengelolaan TV Analog CRT ini jauh lebih mudah. Daya tahan dari televisi tersebut juga jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. 

Bagaimana Dengan Pemadaman Sinyal TV Analog?

Bagaimana Dengan Pemadaman Sinyal TV Analog?

Bagaimana Dengan Pemadaman Sinyal TV Analog?

Saat ini dunia sedang mengalami masa transisi dari televisi analog ke televisi digital. Tahukah kalian, ternyata ada beberapa opsi yang bisa dipilih di dalam proses transisi ini. Sudah tentu ada beberapa pertimbanga yang sudah dibuat oleh para ahli terkait transisi tersebut.

  • Opsi Pemadaman TV Analog di Berbagai Negara

Sejauh ini ada 4 opsi yang diterapkan oleh sebuah negara terkait pemadaman dan transisi TV Analog ke TV Digital. Tentu saja opsi ini disesuaikan dengan kondisi masyarakat di negara tersebut. Berikut ini keempat transisi yang harus kalian pahami :

  1. Sinyal analog akan langsung dimatikan jika transisi TV Analog ke DIgital sudah dilakukan sepenuhnya.
  2. Transmisi pemancar analog akan tetap bisa beroperasi meskipun pemancar analog yang full-power sudah dibuat.
  3. Kombinasi atau siaran simulcast antara digital dan analog sementara transisi akan terus dilakukan.
  4. Belum ada transisi sama sekali dan sinyal yang digunakan masih sepenuhnya analog.

Tentunya masing-masing negara memiliki kebijakan yang berbeda. Hal ini juga berlaku di Indonesia. Sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang melimpah, sudah tentu ada banyak sekali opsi yang bisa dipilih. Namun semuanya harus dipertimbangkan dengan sangat matang agar tidak membebani masyarakat.

  • Migrasi TV Analog ke Digital Dilakukan Bertahap

Transisi atau migrasi dari Televisi analog ke digital dilakukan secara bertahap di berbagai negara. Bentuk transisi satu ini juga dilakukan di negara kita. Secara teknis, masa transisi bertahap ini kita kenal dengan nama periode simulcast.

Periode simulcast adalah masa dimana televisi digital dan televisi analog disiarkan secara bersamaan pada semua saluran perangkat. Konsep ini dikenal dengan nama ASO atau Analog Switch Off. Tujuan dari simulcast ini adalah memberikan waktu kepada masyarakat untuk mengubah TV analog mereka menjadi digital. 

Ketika sudah mencapai titik ASO, nantinya semua siaran dari TV analog akan dihentikan. Secara otomatis, hanya televisi digital saja yang bisa beroperasi di negara ini. Namu seperti sudah kami jelaskan sebelumnya, proses tersebut dilakukan secara bertahap.

  • Hambatan-Hambatan yang Sering Muncul

Sebagaimana proses transisi pada umumnya, pasti ada hambatan yang muncul di dalam proses transisi tersebut. Beberapa hambatan ini tentunya harus menjadi pertimbangan utama dari pemerintah ketika proses transisi itu sendiri dilakukan. 

Contohnya ketika sebuah stasiun televisi hendak melakukan transisi dari TV Analog ke Digital, maka secara otomatis mereka harus mengubah semua sistem yang ada pada perusahaan dengan konsep digitalisasi. Sudah tentu dibutuhkan modal yang tidak sedikit untuk penerapan konversi ini.

Tidak hanya itu saja, ketika sebuah stasiun televisi mengikut transisi dari analog ke digital, maka satu sesi siaran memungkinkan mereka untuk membuat 6 hingga 9 program siaran pada satu channel secara bersamaan. Sudah bisa dipastikan kalau hal ini akan sangat berdampak terhadap biaya produksi.

Di dalam skema digitalisasi Jakarta saja diperkirakan akan ada 7 channel yang beroperasi secara domestik. Dari angka ini, kita bisa memperkirakan ada 42 hingga 63 program yang akan muncul secara bersamaan ketika konsep digital sudah diterapkan secara penuh.

Tanpa disadari, persaingan yang muncul antara siaran televisi yang satu dan lainnya akan semakin ketat. Karena itulah stasiun siaran TV Analog yang ada saat ini harus melakukan persiapan secara matang dari berbagai sektor. 

Salah satunya adalah dari sisi  MUX atau Multiplexing. Keberadaan fitur satu ini memungkinkan sebuah stasiun televisi mempublikasikan beberapa program sekaligus di dalam sebuah channel televisi. Sudah bisa dipastikan kalau fitur satu ini sama sekali tidak akan ditemukan pada dunia televisi analog.

  • Transisi TV Analog ke Digital di Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara dengan respon yang sangat positif terhadap transisi analog ke digital. Proses transisi di negara kita juga terbilang sangat lancar. Proses transisi sendiri sudah mulai dilakukan sejak tahun 2012 lalu.

Kemudian pada awal tahun 2020, pemerintah Indonesia melalui Kominfo memutuskan untuk mengganti televisi analog menjadi digital. Tentunya ada beberapa tujuan yang sudah dicanangkan oleh pemerintah terkait penerapan digitalisasi ini.

Salah satu diantaranya adalah untuk menambah penghasilan negara dari sektor digital dan menghemat frekuensi. Di sisi lain, transisi dari TV analog ke Digital ini juga memberikan beberapa keuntungan bagi para pengguna televisi itu sendiri.

Salah satunya adalah kualitas gambar dan audio yang jauh lebih baik dibandingkan dengan versi analog. Gambar yang dihasilkan jauh lebih tajam dan berkualitas. Kenyamanan masyarakat saat menonton juga jauh lebih terjaga.

Baca juga : Inilah Fitur di Smart TV Samsung 2022 Canggih dan Serbaguna

Penggantian televisi analog ke digital secara resmi akan dilakukan pada tanggal 2 November 2022 nanti. Keputusan ini sudah final dan tidak bisa direvisi lagi. Jadi sebelum tanggal tersebut, kalian harus mengkonversi TV analog yang ada di rumah menjadi televisi digital.