Scroll to read more

Jika kalian sedang mencari kamera retro terbaik, mungkin Nikon Z FC dan Fujifilm X100F adalah pilihan tepat. Kedua kamera itu menerapkan desain yang compact, layaknya seperti kamera retro pada umumnya meskipun fitur-fitur di dalamnya sudah bagus, canggih serta mumpuni.

Baca juga: Sony A7C body Unik dengan Spesifikasi Memukau

Produk retro ini terinspirasi dari versi analog yang modelnya tampak klasik dan kuno. Terlebih lagi fitur juga mengikuti model kamera lama seperti mode kontrol manual. Jika ingin belajar fotografi, kamera retro adalah opsi terbaik untuk menguasai teknik pengambilan gambar dari awal.

Kalian bisa mempelajari tentang tombol pemicu rana, lensa, cincin fokus, bukaan, kecepatan rana, ISO, viewfinder, komposisi gambar, pencahayaan serta DoF dari fitur kamera retro. Tenang saja, kamera retro terbaik keluaran Nikon atau Fujifilm ini akan sangat membantu nantinya.

Selain mode manual, kedua produk tersebut juga punya fitur-fitur yang canggih. Jadi, kalian pasti akan sangat tertolong ketika sedang mengalami kesulitan saat belajar teknik fotografi. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak spesifikasi, performa serta kapabilitas dari kedua produk tersebut.

Review 2 Kamera Retro Terbaik dari Nikon dan Fujifilm

Review 2 Kamera Retro Terbaik dari Nikon dan Fujifilm
Review 2 Kamera Retro Terbaik dari Nikon dan Fujifilm

Pada dasarnya, kamera retro di zaman sekarang telah menyatukan desain klasik dengan teknologi modern. Kamera seri retro dan mirrorless bisa kalian bedakan dari bentuknya. Model Nikon Z FC dan Fujifilm X100F adalah mirrorless yang masih memiliki tombol di setiap sisi kameranya. 

Meskipun menerapkan gaya klasik, kamera retro terbaik ini sudah menghasilkan gambar digital. Kalian bisa bereksperimen dengan memakai setiap fitur yang ada pada kedua kamera retro. Untuk mengetahui elemen dan konfigurasi kedua produk retro, kita akan melihat data berikut.

Nikon Z FC

Kamera keluaran Nikon ini terinspirasi dari model SLR klasik seri FM dan FE yang bergaya retro. Nikon Z FC menggunakan sistem lensa Z-Mount dengan sensor 20.9Mp APS-C. Kelebihannya memiliki sistem auto fokus hibrida, viewfinder OLED beserta layar sentuh putar 180 derajat.

Meskipun bergaya retro, kamera ini mendukung koneksi WiFi, NFC dan aplikasi bawaan. Dari segi desain, kamera memang hampir mirip dengan Nikon series FM dan FE. Namun, spesifikasi tombol di setiap bagian kamera dari rananya sampai ISO tetap menggunakan aluminium.

Nikon Z FC menjadi salah satu bagian dari 2 kamera retro terbaik, karena dapat menghasilkan gambar berkualitas. Sensor 20.9Mp APS-C CMOS memberikan hasil yang tajam, noise rendah serta warna akurat. Tingkat resolusi hasil gambar sudah HD, jadi fiturnya makin sempurna. 

Secara keseluruhan spesifikasinya adalah :

  • Tipe mirrorless dengan lensa yang dapat kalian ubah
  • Sensor gambar APS-C (23.5 x 15.6mm) CMOS 20.9Mp
  • Prosesor gambar menggunakan BIONZ X
  • Sistem auto fokus model hibrida dengan 179 titik deteksi fase dan 25 titik kontras
  • Mode Burst mencapai 11 Fps mengikuti tracking AF/AE
  • Dudukan lensa Z mount sesuai standar kamera retro terbaik
  • Viewfinder model OLED Try-Finder dengan resolusi 1.44 juta titik
  • Layar LCD 3 inci dengan resolusi 921.600 titik dan bisa putar atas bawah
  • Jarak fokus dan bukaan menyesuaikan lensa yang kalian pakai
  • Hasil rekaman video HD 1080p frame rate 60p/24p
  • Memori kartu bisa SD/SDHC/SDXC (UHS-I)
  • Dimensi 20 x 66.9 x 45.1 mm dengan berat 344 gram

Selain spesifikasi yang bagus, Nikon Z FC memiliki beberapa kelebihan berikut :

Desain Compact Retro

Terinspirasi dari Nikon FM2 yang rilis tahun 1982, kamera punya banyak tombol klasik. Di bagian atas ada dial pengaturan ISO, kecepatan Rana dan eksposur. Dengan lapisan kulit, Nikon Z FC memang layak diakui sebagai salah satu dari 2 kamera retro terbaik.

Mode Kreatif

Dengan adanya mode kreatif, kamera menjadi lebih canggih daripada produk lainnya. Bagi pemula, mode kreatif sangat membantu terutama saat bereksperimen. Kalian juga bebas memilih ingin melakukannya secara manual atau dengan bantuan mode kreatif Nikon.

Sistem Auto Fokus Canggih

Jangan salah, kamera ini dapat menghasilkan foto yang tajam dan fokus. Sistem hibrida AF telah mencakup 87% area gambar sehingga benda bergerak masih bisa tertanggap. Di sisi lain, sistem juga telah mendukung fitur Lock-on AF, Eye AF serta AF tracking objek.

Lebih hebatnya lagi, sistem auto fokus dapat bekerja dengan baik meski kondisi cahayanya rendah. Batas maksimal intensitas cahaya yang masih bisa kalian tangkap adalah -4 EV.

Kemampuan Video 4K

Nikon terkenal dengan kameranya yang sanggup menangkap video 4K secara optimal. Hal ini terbukti dari Sensor APS-C 20.9Mp dengan hasil tajam, detail dan bokeh. Nikon Z FC ini diakui sebagai salah satu dari 2 kamera retro terbaik karena bisa merekam 4K UHD.

Hasil Gambar Optimal

Terakhir, performa pengambilan gambarnya tidak perlu kita ragukan lagi. Sistem BIONZ X meminimalkan rasio noise, blur, warna datar dan gambar yang kurang estetik. Dengan fitur tersebut, hasilnya menjadi lebih tajam, detail, jelas serta pas dengan warna sempurna.

Fujifilm X100F

Kandidat kamera retro terbaik lainnya adalah Fujifilm X100F yang memiliki banyak peminat. Kamera mengusung desain yang elegan dan kompak premium, tapi masih terlihat retro klasik. Produk generasi keempat ini menggunakan sensor APS-C X-Trans CMOS III 24.3Mp.

Sensornya lebih baik daripada Nikon Z FC, meski elemen lainnya hampir sama. Mesin kamera pakai prosesor X-Processor Pro, AF hibrida dan viewfinder hibrida multi fungsi. Lensanya sudah terpasang dengan model fix 23mm f/2 yang dapat menghasilkan gambar cerah dan tajam.

Gradasi warna terlihat optimal, karena sistemnya meminimalkan efek noise dan blur. Terlebih lagi, sensornya menggunakan filter warna acar sehingga dapat mengurangi false color. Lensa Fujifilm X100F terdiri dari diafragma 9 bilah membuat efeknya bokeh dan lebih halus.

Spesifikasi kamera retro terbaik versi Fujifilm X100F :

  • Sensor APS-C X-Trans CMOS III 24.3Mp
  • Mesin X-Processor Pro
  • Auto fokus hibrida dengan 91 titik fokus
  • Mode burst 11 fps dengan tracking AF/AE
  • Viewfinder Hibrida (OVF/EVF) dengan resolusi 2.36 juta titik
  • Layar LCD 3 inci beresolusi 921.000 titik dan bisa miring atas bawah
  • Lensa fix 23mm f/2 setara 35mm 
  • Bukaan dari f/2 mencapai f/16
  • Jarak fokus minimum 10cm 
  • Video Full HD 1080p dengan frame rate 60p/24p
  • Fitur tambahan Wifi, NFC dan Aplikasi
  • Memori meliputi kartu SD/SDHC/SDXC (UHS-I)
  • Dimensi kamera 126.5 x 74.8 x 52.4 mm dengan berat 469 gram

Fitur-fitur dan kelebihan Fujifilm X100F:

Koneksi WiFi

Tidak seperti produk lain dari 2 kamera retro terbaik, Fujifilm X100F ini dapat optimalkan fitur koneksinya. Kalian bisa mengontrolnya dari jarak jauh dan transfer gambar nirkabel. Semua sudah canggih, membuat pekerjaan jadi lebih mudah untuk kalian lakukan.

Fungsi Pengaturan Custom

Fujifilm X100F memungkinkan pengguna mengatur kamera sesuai selera pribadi. Kontrol tombol Fn, tuas fokus, Q menu, simulasi film hingga efek tambahan, semua bisa. Dengan fungsi ini, kalian dapat melakukan eksperimen sesuka hati tanpa ada batasan.

Desain Retro

Karena dial optimasi foto ada di bagian luar, kalian tidak perlu masuk ke dalam menunya. Setting ISO, Shutter speed, bukaan, kecepatan rana, sensitivitas cahaya hingga AF bisa dari luar. Semuanya serba manual, pastinya membuat kalian mengingat masa lalu.

Akurasi Gambar Tinggi

Dengan X-Processor Pro, kamera bisa menangkap gambar secara optimal. Kamera retro terbaik ini memang memiliki kinerja paling tinggi di antara kelasnya. Hasil foto pasti bagus, tidak terkecuali ketika ingin menangkap objek bergerak karena fitur AF mumpuni.

Mesin dan Prosesor Canggih

Selain bagus, respons kamera terhadap perintah juga sangat cepat. Prosesor kamera bisa memproses paralel, kompresi lossless RAW dan simulasi film dengan baik. Bahkan kamera juga sanggup mempercepat waktu mulai, interval rana dan pengambilan cahaya.

Itulah kedua kamera yang punya nilai performa paling tinggi di antara seri mirrorless kompak retro lainnya. Kalian dapat menggunakan setiap fitur yang tersedia untuk berlatih dan bereksperimen. Kamera retro dilengkapi dengan tombol-tombol yang menjadi daya tariknya tersendiri.

Selain untuk menambah nilai estetika, tombol tersebut juga berguna untuk pengguna kamera. Di saat mengambil dan membutuhkan pengaturan cepat, pengguna hanya perlu mengubah dialnya. Melatih komposisi gambar juga bisa, karena kamera memiliki viewfinder serta layar LCD.

Baca juga: Kelebihan Lensa Camera Sony 28-70mm Zoom Lens Kit dan Tipe Lainnya

Selama kamera sudah berteknologi digital, kalian bisa terus mempelajari teknik fotografi. Dengan fiturnya, kalian pasti akan merasa tertolong saat memotret suatu objek nanti. Dari 2 kamera retro terbaik tersebut, mana yang menurut kalian bagus atau masih ada rekomendasi lainnya?